Showing posts with label Sastra. Show all posts
Showing posts with label Sastra. Show all posts

Puisi Untuk Sang Bulan

Jika malam ini ada kata yang tertulis, hanya untuk dia..
Bulan,
Aku ingin bermandikan cahyamu,
Bulan tatap aku, jadi saksi atas semua yang terjadi..
Saksi dalam jatuhku dan saksi dalam jerihku..
Aku ingin ia tau malam ini, aku ingin ia meneteskan hujannya untukku..

Jika ada rindu malam ini, semata hanya untuknya..
hanya untuk bulan yang tri wulan ini tak nampak purnama..
taukah dia aku slalu menanti purnamanya..
tapi knapa saat hari kelima belas ia masih malu bersembunyi di balik mendung..

Bulan aku tau kesedihanmu..
aku tak ingin menambahnya..
tapi mengapa ketika aku ingin merangkulmu..
pagi datang dan aku hanya sang surya..

Aku benci itu semua,
aku benci sinarku yang tajam,
aku hanya ingin jadi bintang yang mendampingi,
mengusir mendung terangi jalanmu melintasi bumi.
RETORIKA



Oleh:
Nama : Arif Perdana


A. Pengertian Retorika
Retorika berasal dari bahasa Yunani rhetor, bahasa Inggris orator, yang berarti mahir berbicara dihadapan umum (Wahyono, 1989:40). Oleh Arsjad (1988:4-5) bahwa pengertian retorika berdasarkan kaum sofis adalah kepandaian memainkan ulasan, kefasihan berbahasa, pandai memanfaatkan emosi penganggap tutur, keseluruhan tutur harus ditujukan untuk mencapai kemenangan. Jadi kemenanganlah menjadi tujuan akhir. Dasar-dasar retorika pada akhir ini banyak dimanfaatkan dalam hal tertentu misalnya dalam menyampaikan pendapat politiknya di surat kabar, propaganda, kampanye, dan juga dalam reklame. Dengan demikian retorika merupakan kemahiran berbicara di depan umum, kelihaian untuk bersilat lidah, kecakapan berpidato di depan umum. Yang perlu diperhatikan dalam beretorika adalah materi bahasa, pilihan kata, istilah, ungkapan, kalimat yang menarik perhatian. Oleh sebab itu retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Retorika tidak lain adalah kecakapan berpidato di depan umum. Retorika dapat berarti alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur. Kemenangan yang menjadi tujuan akhir retorika.

B. Sejarah Retorika
Studi retorika muncul pertama kali di Surakusa ibu kota Pulau Sisilia daerah kekuasaan Yunani sekitar abad ke-5 sebelum Masehi. Tokoh-tokoh retorika adalah Corax dengan Tissias memepelajari retorika yang berkembang sampai di Semenanjung Attic (Yunani). Selain itu juga Aristoteles seseorang filsuf yamng memberikan ajaran yang benar tentang retorika. Menurutnya retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang keterampilan orang menemukan secara persuasif dan objektif suatu kasus.

C. Fungsi Retorika
Fungsi retorika untuk membimbing seseorang untuk menganalisis kasus atau persoalan untuk memahami struktur dan bagian-bagian integral dari suatu persoalan dan akhirnya menemukan nilai, kegunaan, dan fungsi dari kasus persoalan. Di sini retorika berfungsi membimbing orang mengambil keputusan dalam memberikan kebenaran. Dalam hal ini Aristoteles mengemukakan 4 fungsi retorika, yaitu:
1. menuntut orang mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai kemungkinan memecahkan suatu kasus
2. membimbing orang mengalami kondisi kejiwaan penanggap tutur
3. memimpin orang menganalisis kasus secara sistematis objektif untuk menemukan secara persuasif yang efektif untuk meyakinkan orang
4. mengajarkan cara-cara yang efektif untuk mempertahankan gagasan.
Adapun factor-faktor yang mendukung kemampuan seseorang oleh Wahyono (1989:43) diungkapkan bahwa terdapat dua faktor, yaitu:
1. Faktor keahlian, pengetahuan, intelligentsia, penguasaan bahan informasi atau pandangan ilmiah.
2. Faktor kejujuran, pernyataan yang benar, informasi yang biasanya sesuai dengan rumusan pernyataan yang sudah diterima umum.

D. Retorika Sebagai Ilmu
Sebagai sebuah ilmu tentunya retorika mempunyai bidang garapan dan metode.
1. Pokok masalah yang menjadi garapan retorika adalah manusia dan kegiatan bertuturnya. Ini meliputi pandangan retorik terhadap manusia sebagai pesona tutur, tentang kegiatan bertutur, terhadap bahasa, terhadap topik tutur, tentang tutur.
2. Metode retorik, ciri yang menandai sebuah ilmu adalah metode yang dikembangkan. Retorika memiliki metode bahkan kadang-kadang retorika tampak sebagai metode.
Di bawah ini diuraikan satu persatu pokok masalah dalam retorika.dan metode retorika.
a. Pandangan retorika terhadap manusia sebagai pesona tutur. Manusia mempunyai instink tutur, daya jiwa yang memungkinkan manusia menguasai bahasa untuk bertutur dengan jalan mempelajarinya. Kaitannya dengan retorika di sini bahwa retorika mengemban tugas membina dazn meningkatkan mutu penyampaian aspek-aspek kemungkinan yang ada agar lebih sempurna.
b. Pandangan retorika terhadap kegiatan bertutur. Kegiatan bertutur merupakan ujud salah satu dari tingkah laku manusia, seperti tindakan, medan tempat atau situasi, pelaku pelaksana atau pendorong, sarana tindak, tujuan arah dari keseluruhan tindakan yaitu segala sesuatu yang merangsang terjadinya tindakan.
c. Pandangan retorik terhadap bahasa. Retorika dapat memberikan bimbingan tentang bagaimana memanfaatkan bahasa dalam kegiatan bertutur.
d. Pandangan retorika terhadap topik tutur. Retorika mmembina sikap objektif terhadap topik tutur. Ini disesuaikan dengan kemampuan, kegunaan, dan nilai.
e. Pandangan retorika terhadap tutur. Tutur adalah bentuk bahasa yang mengemban simpulan gagasan dari topik tutur yang dipilih.
f. Metode retorik. Ciri yang menandai sebuah ilmu adalah metode yang dikembangkan.

E. Retorika dan Pendidikan
Retorika dapat dimanfaatkan dalam pendidikkan. Pemanfaatan retorika secara terarah tampak lebih menonjol pada proses pengajaran di dalam kelas. Dalam proses ini guru berusaha menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang telah dipelajari sebelumnya. Pengajaran yang tidak memanfaatkan retorika, dapat menimbulkan kebosanan sehingga perhatian anak didik tidak tercurah pada bahan yang disajikan. Guru yang cakap memanfaatkan retorika dalam tugasnya, di satu pihak ia akan disenangi oleh anak didik dan di lain pihak mereka akan berhasil sebagai seorang pendidik.
KRITIK GANZHEIT DALAM NOVEL DAWAI CINTA DI KALA SENJA
KARYA NOVANKA RAJA
 
 
 
 
Oleh:
Nama : Arif Perdana



Kritik sastra merupakan studi sastra yang langsung berhadapan dengan karya sastra, secara langsung membicarakan karya sastra dengan penekanan dan penilaiannya. Akan tetapi, kritik sastra itu bukan hanya terbatas pada penyuntingan, penetapan teks, dan pertimbangan nilai, melainkan kritik sastra meliputi masalah yang lebih luas tentang apakah kesusastraan, untuk apa, dan bagaimana hubungannya dengan masalah-masalah kemanusiaan yang lain.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai kritik ganzheit dalam novel Dawai Cinta Di Kala Senja karya Novanka Raja. Kritik ganzheit merupakan kritik yang dapat mengungkapkan kembali pengalaman estetik.
Novanka Raja adalah penulis muda yang hanya berbekal alami, berusaha sebaik mungkin mempersembahkan novel perdananya ini untuk sang kekasih "imajinya". Novel Dawai Cinta Di Kala Senja menuturkan suara seorang perempuan yang memiliki cinta sejati pada sang kekasih yang telah pergi selamanya.
Dalam karyanya ini, Novanka Raja menampilkan model kehidupan yang penuh dengan cinta, hati, air mata, dan luka. Hal ini merupakan sesuatu yang mirip dengan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, dari latar belakang itulah maka yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah: Bagaimana kritik ganzheit dalam novel Dawai Cinta Di Kala Senja?
Novel Dawai Cinta Di Kala Senja ini berbeda dengan novel-novel yang lain karena adanya paduan novel pendek yang dilumuri dengan puisi-puisi. Kolaborasi itulah yang membuat pembaca tertarik untuk mengetahui kelanjutan dari jalan cerita pada novel tersebut. Namun, novel ini lumayan membuat saya sebagai pembaca merasa bosan karena antara isi novel dengan sejumlah puisi karyanya justru lebih banyak puisinya. Hal ini seakan menjadikan pembaca malas pada saat membaca bagian puisi dikarenakan terlalu sering ditemui. Selain itu, belum tentu puisi-puisi yang dibaca dapat dipahami dengan mudah oleh setiap orang, sebab yang lebih tahu persis maksud yang terkandung dalam puisinya tersebut hanyalah pengarangnya. Sehingga keadaan seperti ini akan membuat pemahamaan menjadi kurang.
Kisah cinta dalam novel ini sangatalah romantis dan menyayat hati. Romantis dengan puisi-puisi yang dikirimkan Arya kepada Tiara dan menyayat hati dengan jalinan cinta mereka yang begitu setia terhadap pasangan.
"Diaryku, malam ini aku ingin kamu tahu. Segenap rasa di hatiku, telah ku berikan hanya untuknya".
…"Selamat malam sayang, selamat tidur, semoga esok lebih baik untukmu, untukku, untuk kita, dan anak-anak kita kelak" (Raja, 2009:95).
Walaupun antara Arya dan Tiara belum menjadi sepasang suami istri, akan tetapi mereka sudah berangan-angan mempunyai anak. Kutipan di atas menggambarkan bahwa begitu mencintainya Arya terhadap Tiara. Kalau orang bilang, mungkin baginya dunia seolah hanya milik mereka berdua. Inilah keindahan cinta yang tergambarkan melalui novel Dawai Cinta Di Kala Senja ini.
Isi cerita dalam novel ini mengisahkan kehidupan percintaan antara Arya dengan Tiara, yang pada akhirnya mereka terpisah karena maut. Arya meninggal. Dan karena itu pula Tiara beberapa kali mencoba untuk bunuh diri. Akan tetapi, pada bagian akhir dari cerita, membuat pembaca merasa bingung karena muncul tokoh misterius yang tidak dapat terselesaikan. Sehingga pembaca tidak menemukan titik akhir dari jalannya cerita tersebut.
Masalah cinta juga terdapat dalam novel Dawai Cinta Di Kala Senja. Masalah-masalah yang dimunculkan seperti kecemburuan, egois, dan kurangnya perhatian. Cemburu ketika Tiara memberikan kue ulang tahun untuk Rio, orang yang selama ini Arya cemburui. Padahal, awal dari kejadian itu adalah karena Arya yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga Tiara mengira Arya tidak akan datang ke pesta ulang tahunnya. Dalam kehidupan sekarang, masalah cinta memang sering terjadi pada kehidupan anak remaja. Seringkali para gadis menangis akibat pasangannya hanya karena masalah cemburu ataupun keegoisan.
Dawai Cinta Di Kala Senja adalah novel yang cukup menarik untuk dibaca. Namun, alangkah baiknya jika novel ini lebih dikembangkan pada masyarakat luas sehingga permasalahan hidupnya lebih banyak bukan sebatas cerita cinta anak remaja tetapi orang yang lebih tua pun juga dapat menikmatinya.