Antara Kebohongan dan Memaafkan

berita mengenai adanya pemukulan yang dialami oleh ibu ratna, sontak menghebohkan media sosial pekan ini. ditengah haru yang dialami saudara kita di palu akibat gempa dan terjangan tsunami, tiba-tiba dunia media sosial berguncang dengan adanya unggahan foto-foto lebam bu ratna. dari informasi unggahan foto tersebut ada keterangan yang menyatakan bahwa bu ratna menjadi korban penganiyayaan oleh dua atau tiga pemuda di salah satu bandara, di bandung. tepatnya tanggal 21 september 2018.
banyak yang simpatik akibat kejadiaan ini.banyak yang mencaci sang pelaku, akhirnya titik terang kebenaran berita tersebut terkuak, polisi melalui konfrensi pers memberikan pernyataan bahwa kejadian penganiyaan yang dialami oleh bu ratna itu tidak benar adanya. memar dan lebam yang di alami bu ratna itu merupakan hasil sedot lemak yang di jalani bu ratna.
 ada poin penting dari kejadian ini, ada hikmah yang bisa kita ambil. terkadang karena kedekatan emosional seseorang menjadikan kita terlalu percaya pada orang tersebut, sekalipun itu sebuah kebohongan. cek dan ricek dalam pencarian informasi itu penting sebelum kita benar-benar yakin maka simpanlah untukmu sendiri. karena ini mungkin bisa menjadikan boomerang bagi teman anda tadi, karena bagaimanapun si pemberi informasilah yang akan menerima akibat yang paling fatal. kejujuran adalah emas, keberanian mengungkapkan kebohongan diri sendiri itu perak, memaafkan adalah intan.