RETORIKA
Oleh:
Nama : Arif Perdana
A. Pengertian Retorika
Retorika berasal dari bahasa Yunani rhetor, bahasa Inggris orator, yang berarti mahir berbicara dihadapan umum (Wahyono, 1989:40). Oleh Arsjad (1988:4-5) bahwa pengertian retorika berdasarkan kaum sofis adalah kepandaian memainkan ulasan, kefasihan berbahasa, pandai memanfaatkan emosi penganggap tutur, keseluruhan tutur harus ditujukan untuk mencapai kemenangan. Jadi kemenanganlah menjadi tujuan akhir. Dasar-dasar retorika pada akhir ini banyak dimanfaatkan dalam hal tertentu misalnya dalam menyampaikan pendapat politiknya di surat kabar, propaganda, kampanye, dan juga dalam reklame. Dengan demikian retorika merupakan kemahiran berbicara di depan umum, kelihaian untuk bersilat lidah, kecakapan berpidato di depan umum. Yang perlu diperhatikan dalam beretorika adalah materi bahasa, pilihan kata, istilah, ungkapan, kalimat yang menarik perhatian. Oleh sebab itu retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Retorika tidak lain adalah kecakapan berpidato di depan umum. Retorika dapat berarti alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur. Kemenangan yang menjadi tujuan akhir retorika.
B. Sejarah Retorika
Studi retorika muncul pertama kali di Surakusa ibu kota Pulau Sisilia daerah kekuasaan Yunani sekitar abad ke-5 sebelum Masehi. Tokoh-tokoh retorika adalah Corax dengan Tissias memepelajari retorika yang berkembang sampai di Semenanjung Attic (Yunani). Selain itu juga Aristoteles seseorang filsuf yamng memberikan ajaran yang benar tentang retorika. Menurutnya retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang keterampilan orang menemukan secara persuasif dan objektif suatu kasus.
C. Fungsi Retorika
Fungsi retorika untuk membimbing seseorang untuk menganalisis kasus atau persoalan untuk memahami struktur dan bagian-bagian integral dari suatu persoalan dan akhirnya menemukan nilai, kegunaan, dan fungsi dari kasus persoalan. Di sini retorika berfungsi membimbing orang mengambil keputusan dalam memberikan kebenaran. Dalam hal ini Aristoteles mengemukakan 4 fungsi retorika, yaitu:
1. menuntut orang mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai kemungkinan memecahkan suatu kasus
2. membimbing orang mengalami kondisi kejiwaan penanggap tutur
3. memimpin orang menganalisis kasus secara sistematis objektif untuk menemukan secara persuasif yang efektif untuk meyakinkan orang
4. mengajarkan cara-cara yang efektif untuk mempertahankan gagasan.
Adapun factor-faktor yang mendukung kemampuan seseorang oleh Wahyono (1989:43) diungkapkan bahwa terdapat dua faktor, yaitu:
1. Faktor keahlian, pengetahuan, intelligentsia, penguasaan bahan informasi atau pandangan ilmiah.
2. Faktor kejujuran, pernyataan yang benar, informasi yang biasanya sesuai dengan rumusan pernyataan yang sudah diterima umum.
D. Retorika Sebagai Ilmu
Sebagai sebuah ilmu tentunya retorika mempunyai bidang garapan dan metode.
1. Pokok masalah yang menjadi garapan retorika adalah manusia dan kegiatan bertuturnya. Ini meliputi pandangan retorik terhadap manusia sebagai pesona tutur, tentang kegiatan bertutur, terhadap bahasa, terhadap topik tutur, tentang tutur.
2. Metode retorik, ciri yang menandai sebuah ilmu adalah metode yang dikembangkan. Retorika memiliki metode bahkan kadang-kadang retorika tampak sebagai metode.
Di bawah ini diuraikan satu persatu pokok masalah dalam retorika.dan metode retorika.
a. Pandangan retorika terhadap manusia sebagai pesona tutur. Manusia mempunyai instink tutur, daya jiwa yang memungkinkan manusia menguasai bahasa untuk bertutur dengan jalan mempelajarinya. Kaitannya dengan retorika di sini bahwa retorika mengemban tugas membina dazn meningkatkan mutu penyampaian aspek-aspek kemungkinan yang ada agar lebih sempurna.
b. Pandangan retorika terhadap kegiatan bertutur. Kegiatan bertutur merupakan ujud salah satu dari tingkah laku manusia, seperti tindakan, medan tempat atau situasi, pelaku pelaksana atau pendorong, sarana tindak, tujuan arah dari keseluruhan tindakan yaitu segala sesuatu yang merangsang terjadinya tindakan.
c. Pandangan retorik terhadap bahasa. Retorika dapat memberikan bimbingan tentang bagaimana memanfaatkan bahasa dalam kegiatan bertutur.
d. Pandangan retorika terhadap topik tutur. Retorika mmembina sikap objektif terhadap topik tutur. Ini disesuaikan dengan kemampuan, kegunaan, dan nilai.
e. Pandangan retorika terhadap tutur. Tutur adalah bentuk bahasa yang mengemban simpulan gagasan dari topik tutur yang dipilih.
f. Metode retorik. Ciri yang menandai sebuah ilmu adalah metode yang dikembangkan.
E. Retorika dan Pendidikan
Retorika dapat dimanfaatkan dalam pendidikkan. Pemanfaatan retorika secara terarah tampak lebih menonjol pada proses pengajaran di dalam kelas. Dalam proses ini guru berusaha menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang telah dipelajari sebelumnya. Pengajaran yang tidak memanfaatkan retorika, dapat menimbulkan kebosanan sehingga perhatian anak didik tidak tercurah pada bahan yang disajikan. Guru yang cakap memanfaatkan retorika dalam tugasnya, di satu pihak ia akan disenangi oleh anak didik dan di lain pihak mereka akan berhasil sebagai seorang pendidik.
No comments:
Post a Comment
Mohon isikan komentar guna kemajuan Arifzp88