Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
instrumen penelitian peningkatkan hasil belajar ipa dengan kegiatan praktikum
oleh:
Arif Perdana

Apakah intrumen Penelitian itu?
     Instrumen Penelitian adalah sebagian besar langkah-langkah dalam suatu proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Mekanisme pengumpulan informasi penelitian dilakukan secara langsung dengan berbagai cara yang antara lain melakukan teknik wawacara , survey, pengamatan, maupun angket.
        Jadi dapat di artikan pula bahwa Instrumen Penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan menginteprasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrumen penelitian di rancang untuk satu tujuan dan tidak bisa digunakan pada penelitian yang lain. Kekhasan setiap objek penelitian menyebabkan seorang peneliti harus merancang sendiri instrument yang digunakan. Susunan instrument untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan penelitian lain. Hal ini mengingat  tujuan dan mekanisme kerja dalam setiap teknik penelitian juga berbeda-beda.
Beberapa jenis instrument dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut: 
1. Tes.
    Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 
2. Angket atau kuesioner.
     Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui. Atau juga suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu dan individu yang diberi daftar pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban secara tertulis pula. Pada penelitian ini digunakan sejumlah angket langsung dan tertutup. Dikatakan angket langsung, karena individu yang diberi agket tersebut adalah orang yang diinginkan langsung datanya yaitu siswa. Dikatakan angket tertutup, karena pertanyaan – pertanyaan dalam angket sudah disediakan alternatif – alternatif jawaban dan siswa tinggal memilih salah satu jawaban tersebut. 
3. Interviu (interview).
    Interviu digunakan oleh peneliti unyuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
 
4. Observasi.
   Didalam artian penelitian observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung, abservasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. 
5. Skala bertingkat (ratings). 
   Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subyaktif yang dibuat bersekala. Walaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu tentang program atau orang. Intrumen ini depat dengan mudah menberikan gambaran penampilan, terutama panampilan didalam orang menjalankan tugas, yang menjukan frekuensi munculnya sifat-sifat. Didalm menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan variabel skala. Apa yang ditanyakan harus apa yang dapat diamati responden.
6. Dokumentasi.
    Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.
            Agar data yang di peroleh lebih valid, maka hendaknya tidak menggunakan satu jenis instrument saja.
Kegunaan instrument penelitian antara lain :
1   Sebagai alat pencatat informasi yang disampaikan oleh responden 
2   Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara 
3   Sebagai alat evaluasi performa pekerjaan staf peneliti 
         Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penyusunan instrument 
        1Mencari informasi dari dari kepustakaan mengenai hal-hal yang ada relevansinya dengan judul tulisan.
2Menentukan jenis penelitian yang akan dilakukan (kualitatif atau kuantitatif)
3Uji reliabilitas dan validitas instrument
Reliabilitas istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih (Singarimbun Masri, 1989: 122).
 
     CONTOH :  
                                                   instrumen Penelitian : Angket
    Respon Siswa Terhadap Pembelajaran IPA  dengan Kegiatan Praktek.
     Pertanyaan
    1Selama mengikuti pelajaran IPA dengan kegiatn praktek, bagaimana perasaanmu?
           a. senang
           b. tidak senang
           c. biasa-biasa saja
   2Seandainya kamu merasa senang, hal apa saja yang membuat pelajaran tersebut terasa       menyenangkan? (boleh memilih/menjawab lebih dari satu)
           a. banyak praktiknya, bisa mengetahui alat-alat yang dipakai dalam IPA
           b. menerangkannya jelas, yang belum mengerti menjadi mengerti
           c. mengajarnya tidak monoton, tidak membosankan
           d. menambah ilmu pengetahuan
           e. kesempatan bekerja dalam kelompok
           f. dapat belajar mandiri
           g. suasana kelasnya menyenangkan
           h. banyak kesempatan berbicara, mengeluarkan pendapat, bertanya kepada guru/teman
           i. belajar di ruang laboratorium
    3.Sampaikan pendapat atau harapanmu tentang kegiatan praktek pelajaran IPA 
          a. dapat berlanjut pada Semester II
          b. banyak hal-hal baru yang menyenangkan selama pelajaran
          c. pelajaran ini sama saja dengan pelajaran IPA Biasa dan terasa membosankan.
    d. waktu pelajaran IPA terlampau pendek
          e. waktu pelajaran IPA terlampau panjang
          f. pelajaran IPA terasa semakin sulit
          g. pelajaran IPA terasa semakin mudah

      dari angket tersebut dapat di ketahui berapa presentase dari masing-masing pertanyaan dan jawaban, dan menemukan data yang valid untuk dapat di gunakan dalam penelitian. Thanks...









h

 a
Kiat-kiat menghadapi wawancara kerja/interviuw kerja

      Aku senang ketika aku adalah salah satu dari 4 anggota tes yang berhak maju ke tahap berikutnya yaitu sesi wawancara, dari 54 orang 4 orang saja yang bisa melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya,karena aku terlalu menganggap enteng maka aku tak melakukan persiapan apapun.ini fatal.aq gagal di tahap wawancara, padahal prospek kerja di sana sangat bagus, aq juga senang andai aku di terima, dan aku tak ingin ada dari kalian mengalami kesalahan yang sama.Tapi ada beberapa hal yang saya ketahui hari itu,karena saya mendapat ilmu baru dari pewawancara saya.saya lupa persis siapa namanya.Yang jelas dari logatnya saya tau bahwa ia orang batak, Untuknya saya ucapka TERIMA KASIH PAK ATAS ILMUnya.
     Berikut adalah hal-hal yang perlu kalian perhatikan sebelum wawancara kerja/interviuw kerja:
1. Carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan atau dinas yang kalian lamar.
kadang dalam interviuw kerja, kalian sering di tanyai mengenai sejauh mana pengetahuan kalian mengenai    perusahaan,atau instansi yang kalian lamar, hal ini juga bisa mencegah kalian dari penipuan akan lowongan kerja fiktif.
2. Ketahuilah posisi apa yang kalian lamar.
ini penting karena pewawancara akan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan posisis yang akan anda lamar, maka carilah info mengenai job desk posisi yang kalian lamar, apakah sesuai dengan kualifikasi anda, dan apa keahlian yang anda miliki dapat di manfaatkan dengan posisi yang anda lamar.
3.Jawablah dengan jujur, jangan "sok tau"
Apa bila anda tidak mengetahui tentang masalah yang di tanyakan oleh sang pewanwancara sebaiknya anda berkata jujur, jangan asal menjawab karena ia sebenarnya lebih mengetahui tentang apa yang di tanyakan kepada anda.
Nah segini yang saya dapat dari hari itu,sebenarnya masih banyak yang perlu di perhatikan tapi kalian bisa searching" lagi,agar kalian lebih kaya lagi, pengetahuan kalian mengenai hal-hal yang perlu di perhatikan saat wawancara kerja atau interviuw kerja.
Nah untuk pertanyaan yang waktu itu ditanyakan kepada saya adalah sebagai berikut:
1. Ceritakan mengenai diri Anda!
2. Apakah kelemahan Anda?
3. Kenapa Anda meninggal pekerjaan sebelumnya?
4. Bisa bekerja bersama tim?
5. Berapa gaji yang Anda inginkan?

6. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?7. Bagaimana Anda mengatasi masalah? 8. Kenapa saya harus menerima Anda?
9. Apa saran Anda untuk meningkatkan kinerja perusahaan?
10.Apa mimpi terbesar anda?

RETORIKA



Oleh:
Nama : Arif Perdana


A. Pengertian Retorika
Retorika berasal dari bahasa Yunani rhetor, bahasa Inggris orator, yang berarti mahir berbicara dihadapan umum (Wahyono, 1989:40). Oleh Arsjad (1988:4-5) bahwa pengertian retorika berdasarkan kaum sofis adalah kepandaian memainkan ulasan, kefasihan berbahasa, pandai memanfaatkan emosi penganggap tutur, keseluruhan tutur harus ditujukan untuk mencapai kemenangan. Jadi kemenanganlah menjadi tujuan akhir. Dasar-dasar retorika pada akhir ini banyak dimanfaatkan dalam hal tertentu misalnya dalam menyampaikan pendapat politiknya di surat kabar, propaganda, kampanye, dan juga dalam reklame. Dengan demikian retorika merupakan kemahiran berbicara di depan umum, kelihaian untuk bersilat lidah, kecakapan berpidato di depan umum. Yang perlu diperhatikan dalam beretorika adalah materi bahasa, pilihan kata, istilah, ungkapan, kalimat yang menarik perhatian. Oleh sebab itu retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Retorika tidak lain adalah kecakapan berpidato di depan umum. Retorika dapat berarti alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur. Kemenangan yang menjadi tujuan akhir retorika.

B. Sejarah Retorika
Studi retorika muncul pertama kali di Surakusa ibu kota Pulau Sisilia daerah kekuasaan Yunani sekitar abad ke-5 sebelum Masehi. Tokoh-tokoh retorika adalah Corax dengan Tissias memepelajari retorika yang berkembang sampai di Semenanjung Attic (Yunani). Selain itu juga Aristoteles seseorang filsuf yamng memberikan ajaran yang benar tentang retorika. Menurutnya retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang keterampilan orang menemukan secara persuasif dan objektif suatu kasus.

C. Fungsi Retorika
Fungsi retorika untuk membimbing seseorang untuk menganalisis kasus atau persoalan untuk memahami struktur dan bagian-bagian integral dari suatu persoalan dan akhirnya menemukan nilai, kegunaan, dan fungsi dari kasus persoalan. Di sini retorika berfungsi membimbing orang mengambil keputusan dalam memberikan kebenaran. Dalam hal ini Aristoteles mengemukakan 4 fungsi retorika, yaitu:
1. menuntut orang mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai kemungkinan memecahkan suatu kasus
2. membimbing orang mengalami kondisi kejiwaan penanggap tutur
3. memimpin orang menganalisis kasus secara sistematis objektif untuk menemukan secara persuasif yang efektif untuk meyakinkan orang
4. mengajarkan cara-cara yang efektif untuk mempertahankan gagasan.
Adapun factor-faktor yang mendukung kemampuan seseorang oleh Wahyono (1989:43) diungkapkan bahwa terdapat dua faktor, yaitu:
1. Faktor keahlian, pengetahuan, intelligentsia, penguasaan bahan informasi atau pandangan ilmiah.
2. Faktor kejujuran, pernyataan yang benar, informasi yang biasanya sesuai dengan rumusan pernyataan yang sudah diterima umum.

D. Retorika Sebagai Ilmu
Sebagai sebuah ilmu tentunya retorika mempunyai bidang garapan dan metode.
1. Pokok masalah yang menjadi garapan retorika adalah manusia dan kegiatan bertuturnya. Ini meliputi pandangan retorik terhadap manusia sebagai pesona tutur, tentang kegiatan bertutur, terhadap bahasa, terhadap topik tutur, tentang tutur.
2. Metode retorik, ciri yang menandai sebuah ilmu adalah metode yang dikembangkan. Retorika memiliki metode bahkan kadang-kadang retorika tampak sebagai metode.
Di bawah ini diuraikan satu persatu pokok masalah dalam retorika.dan metode retorika.
a. Pandangan retorika terhadap manusia sebagai pesona tutur. Manusia mempunyai instink tutur, daya jiwa yang memungkinkan manusia menguasai bahasa untuk bertutur dengan jalan mempelajarinya. Kaitannya dengan retorika di sini bahwa retorika mengemban tugas membina dazn meningkatkan mutu penyampaian aspek-aspek kemungkinan yang ada agar lebih sempurna.
b. Pandangan retorika terhadap kegiatan bertutur. Kegiatan bertutur merupakan ujud salah satu dari tingkah laku manusia, seperti tindakan, medan tempat atau situasi, pelaku pelaksana atau pendorong, sarana tindak, tujuan arah dari keseluruhan tindakan yaitu segala sesuatu yang merangsang terjadinya tindakan.
c. Pandangan retorik terhadap bahasa. Retorika dapat memberikan bimbingan tentang bagaimana memanfaatkan bahasa dalam kegiatan bertutur.
d. Pandangan retorika terhadap topik tutur. Retorika mmembina sikap objektif terhadap topik tutur. Ini disesuaikan dengan kemampuan, kegunaan, dan nilai.
e. Pandangan retorika terhadap tutur. Tutur adalah bentuk bahasa yang mengemban simpulan gagasan dari topik tutur yang dipilih.
f. Metode retorik. Ciri yang menandai sebuah ilmu adalah metode yang dikembangkan.

E. Retorika dan Pendidikan
Retorika dapat dimanfaatkan dalam pendidikkan. Pemanfaatan retorika secara terarah tampak lebih menonjol pada proses pengajaran di dalam kelas. Dalam proses ini guru berusaha menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang telah dipelajari sebelumnya. Pengajaran yang tidak memanfaatkan retorika, dapat menimbulkan kebosanan sehingga perhatian anak didik tidak tercurah pada bahan yang disajikan. Guru yang cakap memanfaatkan retorika dalam tugasnya, di satu pihak ia akan disenangi oleh anak didik dan di lain pihak mereka akan berhasil sebagai seorang pendidik.
KRITIK GANZHEIT DALAM NOVEL DAWAI CINTA DI KALA SENJA
KARYA NOVANKA RAJA
 
 
 
 
Oleh:
Nama : Arif Perdana



Kritik sastra merupakan studi sastra yang langsung berhadapan dengan karya sastra, secara langsung membicarakan karya sastra dengan penekanan dan penilaiannya. Akan tetapi, kritik sastra itu bukan hanya terbatas pada penyuntingan, penetapan teks, dan pertimbangan nilai, melainkan kritik sastra meliputi masalah yang lebih luas tentang apakah kesusastraan, untuk apa, dan bagaimana hubungannya dengan masalah-masalah kemanusiaan yang lain.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai kritik ganzheit dalam novel Dawai Cinta Di Kala Senja karya Novanka Raja. Kritik ganzheit merupakan kritik yang dapat mengungkapkan kembali pengalaman estetik.
Novanka Raja adalah penulis muda yang hanya berbekal alami, berusaha sebaik mungkin mempersembahkan novel perdananya ini untuk sang kekasih "imajinya". Novel Dawai Cinta Di Kala Senja menuturkan suara seorang perempuan yang memiliki cinta sejati pada sang kekasih yang telah pergi selamanya.
Dalam karyanya ini, Novanka Raja menampilkan model kehidupan yang penuh dengan cinta, hati, air mata, dan luka. Hal ini merupakan sesuatu yang mirip dengan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, dari latar belakang itulah maka yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah: Bagaimana kritik ganzheit dalam novel Dawai Cinta Di Kala Senja?
Novel Dawai Cinta Di Kala Senja ini berbeda dengan novel-novel yang lain karena adanya paduan novel pendek yang dilumuri dengan puisi-puisi. Kolaborasi itulah yang membuat pembaca tertarik untuk mengetahui kelanjutan dari jalan cerita pada novel tersebut. Namun, novel ini lumayan membuat saya sebagai pembaca merasa bosan karena antara isi novel dengan sejumlah puisi karyanya justru lebih banyak puisinya. Hal ini seakan menjadikan pembaca malas pada saat membaca bagian puisi dikarenakan terlalu sering ditemui. Selain itu, belum tentu puisi-puisi yang dibaca dapat dipahami dengan mudah oleh setiap orang, sebab yang lebih tahu persis maksud yang terkandung dalam puisinya tersebut hanyalah pengarangnya. Sehingga keadaan seperti ini akan membuat pemahamaan menjadi kurang.
Kisah cinta dalam novel ini sangatalah romantis dan menyayat hati. Romantis dengan puisi-puisi yang dikirimkan Arya kepada Tiara dan menyayat hati dengan jalinan cinta mereka yang begitu setia terhadap pasangan.
"Diaryku, malam ini aku ingin kamu tahu. Segenap rasa di hatiku, telah ku berikan hanya untuknya".
…"Selamat malam sayang, selamat tidur, semoga esok lebih baik untukmu, untukku, untuk kita, dan anak-anak kita kelak" (Raja, 2009:95).
Walaupun antara Arya dan Tiara belum menjadi sepasang suami istri, akan tetapi mereka sudah berangan-angan mempunyai anak. Kutipan di atas menggambarkan bahwa begitu mencintainya Arya terhadap Tiara. Kalau orang bilang, mungkin baginya dunia seolah hanya milik mereka berdua. Inilah keindahan cinta yang tergambarkan melalui novel Dawai Cinta Di Kala Senja ini.
Isi cerita dalam novel ini mengisahkan kehidupan percintaan antara Arya dengan Tiara, yang pada akhirnya mereka terpisah karena maut. Arya meninggal. Dan karena itu pula Tiara beberapa kali mencoba untuk bunuh diri. Akan tetapi, pada bagian akhir dari cerita, membuat pembaca merasa bingung karena muncul tokoh misterius yang tidak dapat terselesaikan. Sehingga pembaca tidak menemukan titik akhir dari jalannya cerita tersebut.
Masalah cinta juga terdapat dalam novel Dawai Cinta Di Kala Senja. Masalah-masalah yang dimunculkan seperti kecemburuan, egois, dan kurangnya perhatian. Cemburu ketika Tiara memberikan kue ulang tahun untuk Rio, orang yang selama ini Arya cemburui. Padahal, awal dari kejadian itu adalah karena Arya yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga Tiara mengira Arya tidak akan datang ke pesta ulang tahunnya. Dalam kehidupan sekarang, masalah cinta memang sering terjadi pada kehidupan anak remaja. Seringkali para gadis menangis akibat pasangannya hanya karena masalah cemburu ataupun keegoisan.
Dawai Cinta Di Kala Senja adalah novel yang cukup menarik untuk dibaca. Namun, alangkah baiknya jika novel ini lebih dikembangkan pada masyarakat luas sehingga permasalahan hidupnya lebih banyak bukan sebatas cerita cinta anak remaja tetapi orang yang lebih tua pun juga dapat menikmatinya.