#Terserah

A:Kamu mau makan apa?
B:TERSERAH
A:nasi goreng?
B:jangan.takut gemuk
A:sate?
B:gak ah..makan yang ringan-ringan saja.
A:gimana kalau paku?
B:ok.terserah..LOL
Sekarang ini. Sepertinya kataTERSERAH sudah memiliki penyempitan makna. Dalam Kesepakatan ahli bahasa terserah berarti "sudah diserahkan (kpd); pulang maklum (kpd); tinggal bergantung (kpd): hal itu - kpd Anda; 2 a masa bodoh: usul saya ini diterima atau tidak, -;"
Namun akhir-akhir ini kata terserah sering dipakai untuk makna yang lain.
Seperti obrolan diatas tadi kata terserah bisa dimaknai "apa saja asal jangan yang tidak dikehendaki"
Permasalahannya adalah trus kata apa yang dapat digunakan untuk memaknai kata terserah?
Sepertinya ahli bahasa mesti harus berdiskusi ulang untuk menyepakati kata baru pengganti kata terserah.
Bagaimana kalau kata terserah itu diganti dengan "mbasing" jadi lebih enak dan si pemberi pilihan tidak bingung lagi menawarkan pilihannya.ini jdi nya..

A:Kamu mau makan apa?
B:Mbasing
A:nasi goreng?
B:ok
A:gak takut gemuk
B:iya ya.nanti gemuk ya..gimana kalau makan paku saja.LOL

YANG SUSAH ADALAH MEMPERBAIKI

Seorang murid di sekolah melukis begitu mengagumi lukisan yang baru dibuatnya, ia menilai itu adalah karya terbaiknya . Dengan  besar hati ia memasang lukisannya di etalase umum di sekolahnya, ia berharap penilaian tentang lukisannya dari teman2 satu sekolah , dibawah lukisan ia menulis : " barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon diberi tanda dengan menggunakan tinta merah ". Sore harinya ia temukan lukisan terbaik miliknya sudah penuh dengan coretan2 merah, begitu banyaknya coretan2 itu sehingga lukisan aslinya tidak dikenali lagi . Merasa gagal sebagai pelukis ia kemudian mengadukan hal itu pada gurunya, guru yang bijak itu menasihati : " besok engkau taruh lagi lukisan terbaikmu di etalase sekolah, tulislah dibawah lukisanmu itu kalimat ini : " barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini mohon gunakan kuas yang telah tersedia untuk memperbaiki " ...
Dan ia pun melaksanakan nasihat gurunya, dari jauh ia memperhatikan tidak seorangpun berani mendekat ke lukisan itu ... bahkan sampai sore hari, tidak ada seorangpun temannya satu sekolah yang mencoba memperbaiki lukisan itu . Gurunya menjelaskan :

*"Orang yang mampu mencari dan menemukan kesalahan/aib itu jumlahnya banyak sekali ... namun orang yang mampu memberbaiki dan berbuat sesuatu untuk menutupinya amatlah jarang/langka ... begitulah kondisi kita dewasa ini ... amat mahir mengkritisi dan mencela ... tapi tak satupun yang datang dengan solusi"* ...
Pelukis muda itu tersenyum puas dengan keterangan gurunya itu ....

Semoga menjadi inspirasi kita semua ..

Selamat pagi dan mari selalu berpikir Positif serta Bahagia..